Senin, 09 Mei 2011

radang paru

Radang paru-paru (bahasa Inggris: pneumonia) adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Radang paru-paru dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria, virus, jamur, atau pasilan (parasite). Radang paru-paru dapat juga disebabkan oleh kepedihan zat-zat kimia atau cedera jasmani pada paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau berlebihan minum alkohol.
Gejala yang berhubungan dengan radang paru-paru termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernapas. Alat diagnosa termasuk Sinar-X dan pemeriksaan dahak. Perawatan tergantung dari penyebab radang paru-paru; radang paru-paru disebabkan bakteri dirawat dengan antibiotika.
Radang paru-paru adalah penyakit umum, yang terjadi di seluruh kelompok umur, dan merupakan penyebab kematian peringkat atas di antara orang tua dan orang yang sakit menahun. Vaksin untuk mencegah beberapa jenis radang paru-paru bisa diperoleh. Prognosis perseorangan tergantung dari jenis radang paru-paru, perawatan yang cocok, komplikasi lainnya, dan kesehatan orang tersebut.
Salah satu kasus radang paru-paru yang mempunyai tingkat kematian tinggi pada saat ini adalah kasus radang paru-paru yang disebabkan oleh Flu burung.

Selasa, 03 Mei 2011

http://islamijati-web.blogspot.com/

http://islamijati-web.blogspot.com/
Secara intuitif, teorema ini dengan sederhana menyatakan bahwa jumlah perubahan infinitesimal suatu kuantitas terhadap waktu (atau terhadap kuantitas lainnya) akan menumpuk menjadi perubahan total kuantitas.
Untuk memahami pernyataan ini, diberikan sebuah contoh: Misalkan sebuah partikel berpindah mengikuti garis lurus dengan posisinya diberikan sebagai x(t), dengan t adalah waktu dan x(t) berarti x adalah fungsi dari t. Turunan dari fungsi ini sama dengan perbuahan infinitesimal kuantitas, dx, per perubahan infinitesimal waktu, dt (tentu saja turunannya sendiri tergantung pada waktu). Didefinisikan pula perubahan jarak per perubahan waktu ini sebagai kecepatan v partikel. Dalam notasi Leibniz:
\frac{dx}{dt} = v(t).
Dengan menata ulang persamaan ini, terlihat bahwa:
dx = v(t)\,dt.
Dengan logika di atas, sebuah perubahan x (atau Δx) adalah jumlah dari perbuahan infinitesimal dx. Ia juga sama dengan jumlah dari hasil kali infinitesimal dari turunan dan waktu. Penjumlahahan takterhingga ini adalah pengintegralan; sehingga operasi penginteralan mengijinkan pemulihan fungsi semula dari turunannya. Dengan pemikiran yang sama, operasi ini juga dapat bekerja terbalik ketika kita menurunkan hasil dari sb\ebuah integral untuk memulihkan turunan semula.

[sunting] Pernyataan formal

Terdapat dua bagian teorema dasar kalkulus. Secara kasar, bagian pertama berkutat pada turunan sebuah antiturunan, sedangkan bagian kedua berkutat pada relasi antara antiturunan dan integral tertentu.

[sunting] Bagian pertama

Bagian ini kadang-kadang dirujuk sebagai teorema dasar kalkulus pertama.
Misalkan f adalah fungsi bernilai real yang kontinu, didefinisikan pada sebuah interval tertutup [a, b]. Misalkan juga F adalah fungsi yang didefinisikan, untuk semua x pada [a, b], dengan
F(x) = \int_a^x f(t)\, dt\,.
Maka F adalah kontinu pada [a, b], terdiferensialkan (differentiable) pada interval terbuka (a, b), dan
F'(x) = f(x)\,
untuk semua x pada (a, b)

[sunting] Bagian kedua

Bagian ini kadang-kadang dirujuk sebagai teorema dasar kalkulus kedua.
Misalkan f adalah sebuah fungsi bernilai real yang kontinu, didefinisikan pada interval tertutup [a, b]. Misalkan juga F adalah antiturunan dari f, yakni salah satu dari fungsi-fungsi yang tak terhingga banyaknya yang untuk semua x pada [a, b],
f(x) = F'(x)\,.
Maka
\int_a^b f(x)\,dx = F(b) - F(a)\,.

[sunting] Korolari

Misalkan f adalah fungsi bernilai real yang didefinisikan pada sebuah interval tertutup [a, b]. Misalkan juga F adalah sebuah fungsi yang untuk semua x pada [a, b],
f(x) = F'(x)\,.
Maka untuk semua x pada [a, b],
F(x) = \int_a^x f(t)\,dt + F(a)
dan
f(x) = \frac{d}{dx} \int_a^x f(t)\,dt\,.

[sunting] Contoh

Misalkan kita perlu menghitung
\int_2^5 x^2\, dx.
Di sini, f(x) = x2 dan kita dapat menggunakan F(x) = {x^3\over 3} sebagai antiturunan. Sehingga:
\int_2^5 x^2\, dx = F(5) - F(2) = {125 \over 3} - {8 \over 3} = {117 \over 3} = 39.
Atau lebih umumnya, misalkan kita perlu menghitung
{d \over dx} \int_0^x t^3\, dt.
Di sini, f(t) = t3 dan kita dapat menggunakan F(t) = {t^4 \over 4} sebagai antiturunan. Sehingga:
{d \over dx} \int_0^x t^3\, dt = {d \over dx} F(x) - {d \over dx} F(0) = {d \over dx} {x^4 \over 4} = x^3.
Namun hasil ini akan lebih mudah didapatkan apabila menggunakan:
{d \over dx} \int_0^x t^3\, dt = f(x) {dx \over dx} - f(0) {d0 \over dx} = x^3.

[sunting] Pembuktian bagian pertama

Andaikan
F(x) = \int_{a}^{x} f(t) \,dt\,.
Misalkan terdapat dua bilangan x1 dan x1 + Δx pada [a, b]. Sehingga didapatkan
F(x_1) = \int_{a}^{x_1} f(t) \,dt
dan
F(x_1 + \Delta x) = \int_{a}^{x_1 + \Delta x} f(t) \,dt\,.
Pengurangan kedua persamaan di atas menghasilkan
F(x_1 + \Delta x) - F(x_1) = \int_{a}^{x_1 + \Delta x} f(t) \,dt - \int_{a}^{x_1} f(t) \,dt. \qquad (1)
Bisa ditunjukan bahwa
\int_{a}^{x_1} f(t) \,dt + \int_{x_1}^{x_1 + \Delta x} f(t) \,dt = \int_{a}^{x_1 + \Delta x} f(t) \,dt.
(Jumlah dari luas wilayah yang bersampingan sama dengan jumlah kedua wilayah yang digabungkan.)
Dengan memanipulasi persamaan ini, kita dapatkan
\int_{a}^{x_1 + \Delta x} f(t) \,dt - \int_{a}^{x_1} f(t) \,dt = \int_{x_1}^{x_1 + \Delta x} f(t) \,dt.
Substitusikan persamaan di atas ke (1), sehingga
F(x_1 + \Delta x) - F(x_1) = \int_{x_1}^{x_1 + \Delta x} f(t) \,dt. \qquad (2)
Menurut teorema nilai antara untuk pengintegralan, terdapat sebuah c pada [x1, x1 + Δx] sehingga
\int_{x_1}^{x_1 + \Delta x} f(t) \,dt = f(c) \Delta x \,.
Substitusikan persamaan di atas ke (2), kita dapatkan
F(x_1 + \Delta x) - F(x_1) = f(c) \Delta x \,.
Bagi kedua sisi dengan Δx, menghasilkan
\frac{F(x_1 + \Delta x) - F(x_1)}{\Delta x} = f(c).
Perhatikan pula ekspresi pada sisi kiri persamaannya adalah hasil bagi beda Newton untuk F pada x1.
Dengan mengambil limit Δx → 0 pada kedua sisi persamaan:
\lim_{\Delta x \to 0} \frac{F(x_1 + \Delta x) - F(x_1)}{\Delta x} = \lim_{\Delta x \to 0} f(c).
Ekspresi pada sisi kiri persamaan adalah definisi turunan dari F pada x1.
F'(x_1) = \lim_{\Delta x \to 0} f(c). \qquad (3)
Untuk mencari limit lainnya, kita gunakan teorema apit. c ada pada interval [x1, x1 + Δx], sehingga x1cx1 + Δx.
Juga, \lim_{\Delta x \to 0} x_1 = x_1 dan \lim_{\Delta x \to 0} x_1 + \Delta x = x_1\,.
Sehingga menurut teori apit,
\lim_{\Delta x \to 0} c = x_1\,.
Substitusikan ke (3), kita dapatkan
F'(x_1) = \lim_{c \to x_1} f(c)\,.
Fungsi f kontinu pada c, sehingga limit dapat diambil di dalam fungsi. Oleh karena itu, kita dapatkan
F'(x_1) = f(x_1) \,.
yang menyelesaikan pembuktian
(Leithold dkk., 1996)

[sunting] Pembuktian bagian kedua

Ini adalah pembuktian limit menggunakan penjumlahan Riemann.
Misalnya f kontinu pada interval [a, b], dan F adalah antiturunan dari f. Dimulai dengan kuantitas
F(b) - F(a)\,.
Misalkan pula terdapat bilangan-bilangan
x1, ..., xn
sehingga
a = x_0 < x_1 < x_2 < \ldots < x_{n-1} < x_n = b\,.
Maka
F(b) - F(a) = F(x_n) - F(x_0) \,.
Sekarang kita tambahkan setiap F(xi) bersamaan dengan balikan aditif (inverse additive), sehingga kuantitas yang dihasilkan adalah sama:
\begin{matrix} F(b) - F(a) & = & F(x_n)\,+\,[-F(x_{n-1})\,+\,F(x_{n-1})]\,+\,\ldots\,+\,[-F(x_1) + F(x_1)]\,-\,F(x_0) \, \\
& = & [F(x_n)\,-\,F(x_{n-1})]\,+\,[F(x_{n-1})\,+\,\ldots\,-\,F(x_1)]\,+\,[F(x_1)\,-\,F(x_0)] \,. \end{matrix}
Kuantitas di atas dapat ditulis sebagai penjumalhan berikut:
F(b) - F(a) = \sum_{i=1}^n \,[F(x_i) - F(x_{i-1})]\,. \qquad (1)
Kemudan kita akan menggunakan teorema nilai purata. Dinyatakan dengan singkat,
Misalkan F kontinu pada interval tertutup [a, b] dan terdiferensialkan pada interval terbuka (a, b). Maka terdapat c pada (a, b) yang
F'(c) = \frac{F(b) - F(a)}{b - a}\,.
Sehingga
F'(c)(b - a) = F(b) - F(a). \,
Fungsi F terdiferensialkan pada interval [a, b]; sehingga ia juga terdiferensialkan dan kontinu pada setiap interval xi-1. Oleh karena itu, menurut teorema nilai purata,
F(x_i) - F(x_{i-1}) = F'(c_i)(x_i - x_{i-1}) \,.
Substitusikan persamaan di atas ke (1), kita dapatkan
F(b) - F(a) = \sum_{i=1}^n \,[F'(c_i)(x_i - x_{i-1})]\,.
Asumsi ini mengimplikasikan F'(ci) = f(ci). Juga, xixi − 1 dapat diekspresikan sebagai Δx dari partisi i.
F(b) - F(a) = \sum_{i=1}^n \,[f(c_i)(\Delta x_i)]\,. \qquad (2)
Deret yang konvergen dari penjumlahan Riemann. Angka pada kanan atas adalah luas dari persegi panjang abu-abu. Ia konvergen ke intergal fungsi tersebut.
Perhatikan bahwa kita sedang menjelaskan luas persegi panjang, dengan lebar kali tinggi, dan kita menggabungkan total semua luas persegi panjang tersebut. Setiap persegi panjang, dengan teorema nilai purata, merupakan pendekatan dari bagian kurva yang digambar. Juga perhatikan bahwa Δxi tidak perlulah sama untuk setiap nilai i, atau dengan kata lain lebar persegi panjang dapat berbeda-beda. Apa yang perlu kita lakukan adalah mendekatkan kurva tersebut dengan n persegi panjang. Semakin kecil partisi ini dan semakin besar n, maka kita akan mendapatkan luas wilayah kurva yang semakin mendekati nilai sebenarnya.
Dengan mengambil limit ekspresi norma partisi mendekati nol, kita mendapatkan integral Riemann. Yakni, kita mengambil limit partisi yang terbesar mendekati nol dalam hal ukuran, sehingga partisi-partisi lainnya lebih kecil dan jumlah partisi mendekati tak terhingga.
Maka kita mengambil limit pada kedua sisi (2). Kita dapatkan
\lim_{\| \Delta \| \to 0} F(b) - F(a) = \lim_{\| \Delta \| \to 0} \sum_{i=1}^n \,[f(c_i)(\Delta x_i)]\,.
Baik F(b) maupuan F(a) tidak bergantung pada ||Δ||, sehingga limit pada bagian sisi kiri tetaplah F(b) - F(a).
F(b) - F(a) = \lim_{\| \Delta \| \to 0} \sum_{i=1}^n \,[f(c_i)(\Delta x_i)]\,.
Ekspresi pada sisi kanan persamaan merupakan definisi dari integral terhadap f dari a ke b. Sehingga kita dapatkan:
F(b) - F(a) = \int_{a}^{b} f(x)\,dx\,,
yang menyelesaikan pembuktian.

[sunting] Perampatan

Kita tidak perlu mengasumsikan kekontinuan f pada keseluruhan interval. Bagian I dari teorema menyatakan: Jika f adalah setiap fungsi terintegral Lebesgue pada [a, b] dan x0 adalah bilangan pada [a, b] sehingga f kontinu pada x0, maka
F(x) = \int_a^x f(t)\, dt
terdiferensialkan untuk x = x0 dengan F'(x0) = f(x0). Kita dapat melonggarkan kondisi f lebih jauh dan andaikan bahwa ia hanyalah terintegralkan secara lokal/setempat. Pada kasus ini, kita dapat menyimpulkan bahwa fungsi F terdiferensialkan hampir di mana-mana dan F'(x) = f(x) hampir di mana-mana. Ini kadang-kadang dikenal sebagai Teorema pendiferensialan Lebesgue.
Bagian II dari teorema adalah benar untuk setiap fungsi terintegral (integrable fungction) Lebesgue f yang mempunyai sebuah antiturunan F (tidak semua fungsi terintegral mempunyainya).
Versi teorema Taylor yang mengekspresikan suku galat (error term) sebagai sebuah integral dapat dilihat sebagai sebuah perampatan (generalization) dari teorema dasar.
Terdapat sebuah versi teorema untuk fungsi kompleks: andaikan U adalah himpunan terbuka pada C dan f: UC adalah fungsi yang mempunyai sebuah antiturunan holomorfik F pada U. Maka untuk setiap kurva γ: [a, b] → U, integral kurva dapat dihitung sebagai
\int_{\gamma} f(z) \,dz = F(\gamma(b)) - F(\gamma(a))\,.
Teorema dasar dapat dirampatkan ke integral kurva dan permukaan pada dimensi yang lebih tinggi dan pada manifold.
Salah satu pernyataan yang paling kuasa (powerful) adalah teorema Stokes: Diberikan M sebagai manifold mulus sesepenggal dimensi n berorientasi dan ω adalah sebuah bentuk n−1, yakni bentuk diferensial yang disangga secara kompak pada M kelas C1. Jika ∂M menandakan sempadan M dengan orientasi terinduksinya, maka
\int_M \mathrm{d}\omega = \oint_{\partial M} \omega\,.
Di sini \mathrm{d}\!\, adalah turunan luar yang hanya terdefinisikan menggunakan struktur manifold.
Teorema ini seringkali digunakan dalam situasi ketika M adalah submanifold berorientasi terbenam (embedded oriented submanifold) dari manifold yang lebih besar di mana bentuk ω didefinisikan

[sunting] Lihat pula

[sunting] Catatan kaki

  1. ^ Lebih tepatnya, teorema ini berkutat pada integral tertentu dengan limit atas variabel dan limit bawah sembarang. Jenis integral tertentu ini mengijinkan kita menghitung satu dari banyak antiturunan sebuah fungsi (kecuali untuk yang tidak nol). Oleh karena itu, ia hampir setara (ekuivalen) dengan integral taktentu, didefinisikan oleh kebanyakan penulis sebagai sebuah operasi yang menghasilkan salah satu antiturunan sembarang sebuah fungsi, meliputi yang tidak nol.
  2. ^ See, e.g., Marlow Anderson, Victor J. Katz, Robin J. Wilson, Sherlock Holmes in Babylon and Other Tales of Mathematical History, Mathematical Association of America, 2004, p. 114.

[sunting] Referensi

  • Larson, Ron, Bruce H. Edwards, David E. Heyd. Calculus of a single variable. 7th ed. Boston: Houghton Mifflin Company, 2002.
  • Leithold, L. (1996). The calculus 7 of a single variable. 6th ed. New York: HarperCollins College Publishers.
  • Malet, A, Studies on James Gregorie (1638-1675) (PhD Thesis, Princeton, 1989).
  • Stewart, J. (2003). Fundamental Theorem of Calculus. In Integrals. In Calculus: early transcendentals. Belmont, California: Thomson/Brooks/Cole.
  • Turnbull, H W (ed.), The James Gregory Tercentenary Memorial Volume (London, 1939)

[sunting] Pranala luar

Ruang nama
Varian
Tindakan